Unaisah Travel

Bismillah,alhamdulillah kini telah hadir Unaisah Travel. Semogakehadiran kami dapat makin memudahkan anda dalam mendapatkan tiket pesawatsesuai dengan kebutuhan dan harapan anda.

Selengkapnya...

Terlambat 4 jam, Rp 300 Ribu

Para pengguna jasa penerbangan komersial kini dapat bernafas lega. Keselamatan jiwa dan barang bawaan penumpang akan lebih terjamin. Pemerintah menerbitan peraturan baru yang memungkinkan penumpang mengklaim dana tunai sebagai pengganti apabila penerbangan terlambat, barang bawaan rusak atau hilang, hingga pada meninggalnya penumpang akibat kecelakaan.

Selengkapnya...

Kereta Bandara Soekarno Hatta Beroperasi 2013

Kementerian Perhubungan tengah fokus membangun jalur ganda kereta yang menghubungkan langsung ke Bandara Soekarno Hatta. Kemenhub menargetkan tahun 2013 pembangunan jalur utara dan selatan selesai dibangun..

Selengkapnya...


Selasa, 31 Januari 2012

Tips Nyaman Naik Pesawat


Biar perjalanan anda menggunakan pesawat makin nyaman, yuk kita lihat apa saja sih yang sebaiknya dilakukan ketika mau naik pesawat?
  • Untuk penerbangan domestik datang paling tidak 1,5 jam dari jadwal , jangann lupa siapkan kartu identitas dan tiket di tempat yang mudah dijangkau. Apabila pembelian tiket menggunakan kartu kredit, ada baiknya siapkan kartu kredit juga, beberapa maskapai biasanya melakukan cek.

  • Pastikan tas yang kamu bawa ke kabin pesawat (handbag) kamu memenuhi persyaratan dari airline, tidak lebih dari 7kg dan tidak membawa benda2 yang dilarang.



  • Matikan handphone, baik ketika di ruang tunggu maupun di atas pesawat. Ini yang seringkali lalai dilakukan para penumpang, akibatnya frekuensi signal telepon genggam bisa mengganggu transmisi pewasat.

  • Duduk sesuai tiket, letakkan barang bawaan di bagasi atas, bawah kursi atau tempat lain yang direkomendasikan oleh awak kabin.

  • Duduk dengan nyaman dan kenakan sabuk pengaman, terutama ketika take off dan landed. Jika bingung, ikuti instruksi sesuai yang diperagakan atau tanyakan pada awak kabin.

  • Mengunyah permen karet saat take off bisa membantu mengatasi rasa sakit di telinga akibat perbedaan tekanan lho! 
  • Atau tutup hidung dan mulut, lalu meniup udara keluar dari telinga. Untuk penerbangan internasional dalam waktu lama biasanya diberikan earphone selama perjalanan. 

  • Jika penerbangan lebih dari 3jam, ada baiknya bebaskan kaki dari sepatu dan istirahatkan badan. Cobalah untuk relaks dan tidur jika memungkinkan. 

  • Tak perlu terburu-buru keluar dari pesawat begitu pesawat mendarat, toh pesawat tak akan membawa anda terbang lagi bukan? 

  • Pastikan semua barang bawaan tidak ada yang tertinggal di pesawat ketika turun, salah satu alasan tidak boleh buru-buru 


Sumber : http://www.indo-ict.com dengan sedikit koreksi

PENGARUH SINYAL HANDPHONE TERHADAP PESAWAT TERBANG


Ketika sedang asyik browsing disitus Google.com demi mendapatkan bahan tulisan yang menarik untuk saya postingdiblog ini, saya menemukan sebuah tulisan menarik, yang disajikan di sebuahblog yang memfokuskan diri di bidang penerbangan dan segala pernak-perniknya.

Pada bagian prolognya, si pemilikblog manyatakan :

"Tulisan ini berasal dari sebuah milist, shg sudah tidak jelas lagisiapa penulisnya (jika ada yang merasa menulis ini saya minta ijin untukdipublish disini. namun yang jelas tulisan ini sangat layak untuk diketahui" (http://hanif-pesawat.blogspot.com/)


sayapun mencoba mencari tahu asalmuasal tulisan tersebut -dengan kembali browsing di google tentunya-, namun saya tidakjuga mendapatkan sumber asli dari tulisan tersebut, yang saya dapatkan bahwalumayan banyak blog dan member suatu forum yang memposting tulisan ini tanpamenyebutkan darimana mereka mengambil tulisan ini.

Adapun tulisan yang saya maksudadalah :

--------

Saya sedih mendengar terbakarnyapesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusanJakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto.

Kejadian itu sungguh menyayathati dan perasaan. Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang keBatam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disampingsaya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihatmarah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salahsatu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orangini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakantugasnya.

Langsung saya tanya kenapatiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalahmanager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khususmesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati,setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka handphonedi dalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskanbahwa apabila frekuensi handphone dengan mesin turbin ini kebetulan sama dansinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatallagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Cerita ini langsung saya kaitkandengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawattiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibathandphone penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang seringbepergian dengan pesawat. (KOMPAS)

Buat yang belum tahu, kenapatidak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:

Sekedar untuk informasi saja,mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawatyang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat inipenyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin sekedar sharing saja buatkita semua yang memiliki dan menggunakan handphone atau apapunistilahnya. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (AviationSafety Reporting System) bahwa handphone mempunyai kontributor yangbesar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawatterbang yang terjadi akibatkan oleh handphone. Mungkin informasi dibawah inidapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawatterbang.

Contoh kasusnya antara lain:

Pesawat Crossair dengan nomorpenerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss.Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidikmenemukan bukti adanya gangguan sinyal handphone  terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalampenerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm dikokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah handphone  di dalam  dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistemnavigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tibamiring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang"final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CDplayer, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Seperti kita tahu di Indonesia?Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyibeberapa  handphone  yang baru saja diaktifkan. 

Para "pelanggar hukum"itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpanglain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.

Dapat dimaklumi, mereka padaumumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan handphone , disamping jugabelum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnyaterhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah handphone  harusdimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalampesawat.

Berikut merupakan bentukganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng ,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHFOmnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguanfrekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudiotomatis, Semua gangguan di atas diakibatkan oleh handphone, sedangkan gangguanlainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & gameGangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semuainformasi diatas adalah bersumber dari ASRS.

Dengan melihat daftar gangguandiatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapiketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukupbesar akibat penggunaan handphone.

Kebisingan pada headset parapenerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapatmenerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, handphone tidakhanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenagalistrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah handphone dapatmenjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000>kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (DiJakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligusterjangkau oleh sebuah handphone aktif di pesawat terbang yang sedang bergerakdi atas Jakarta).(Varis/ pertamina)

Sebagai mahluk modern, sebaiknyakita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kitamalu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain,melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?

Sekiranya bila kita naik pesawat,bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki handphone. Semua orangtahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demikeselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlahmengaktifkan handphone selama di dalam pesawat terbang.

Semoga suatu hari rakyat kitabisa sedikit lebih pintar.

-----

Demikianlah tulisan yang sayamaksud, mudah-mudahan ada ilmu yang bisa diambil meskipun jalur periwayatanberita ini agak sedikit simpangsiur. Namun setidaknya, kaidah “mencegahmafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripada mengambil maslahat (kebaikan)”bisa kita terapkan pada kasus ini, wallau a’lam.

Di kutip dari :http://hanif-pesawat.blogspot.com/ dengan sedikit koreksi.

Senin, 30 Januari 2012

E-Ticket


E-Tiket??? Apaan tuh???

Pada saat ini, mungkin kita akansering mendengar istilah yang disebut dengan E-Tiket  alias Tiket Elektronik, terutama bagi merekayang melakukan pemesanan Tiket secara On-line melalui situs maskapai maupunpemesanan Tiket melalui agen-agen tiket yang melayani pembelian tiket secaraOn-line.

Lantas, sebenarnya apa sih yangdimaksud dengan E-Tiket itu? Berikut adalah sedikit penjelasannya.


E-Ticket adalah salah bentukpelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan dalam melayani calon penumpanguntuk menggunakan pesawat-nya dalam berpergian dengan cepat dan akurat. Apabiladibanding dengan tiket biasa yang bisa terdiri sampai 4 sampai dengan 6 halamanatau tergantung dengan kondisi penumpang yang menggunakan jasa penerbangan -semakin sering transit atau chek in,  akan semakin banyak jumlah halamannya-,maka bentuk tiket dari e-tiket bisa dibilang sangat sederhana, yaitu hanyaterdiri dari selembar kertas yang mencantumkan secara lengkap mulai dari jadwalpenerbangan, tanggal, tujuan serta peraturan lainnya. Hal ini dapat pulamendukung gerakan Go-green dan gerakan Paperless yang kini sedang digalakkandalam menghadapi pemanasan global.

Selain ringkas dan mudah dalammemprosesnya, data yang tertera pada E-Tiket juga tercatat pada pusat dataelektronik di pusat data perusahaan penerbangan yang penumpang gunakan, jadidata akan valid dan akurat dengan kondisi sebenarnya. Dengan E-Tiket penumpangtidak perlu membawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang, maka penumpang bisamencetak ulang dan tidak memerlukan biaya tambahan alias gratis. Harga yangtertera sangat  jelas, tidak sepertitiket jenis lama, yang seringkali tidak terbaca tindasannya.

Dari sisi perusahaan penerbangan,adanya system E-Tiket ini juga dapat memperkecil biaya pelayanan, sehinggadapat sedikit menekan harga tiket, yang akhirnya dapat member keuntungan lagibagi para penumpangnya.

Untuk chek-in dengan e-tiket,penumpang biasanya datang ke counter chek-in dan menunjukan kode booking ataukode komfirmasi. Bahkan untuk beberapa maskapai penerbangan, tidak lagimembutuhkan kode booking, selama reservasi dapat dipastikan dengan kartuidentitas penumpang, setelah reservasi telah dikomfirmasi, penumpang dapatchek-in bagasi dan diberikan boardingpass.

E-tiket saat ini sudahdiaplikasikan pada beberapa Maskapai penerbangan, diantaranya : GarudaIndonesia, Airasia, Mandala-air, Citilink, Batavia-air juga Lion Air.

sumber : PDF artikel www.pointblue.biz dengan sedikit perubahan.

Bepergian Dengan Pesawat




Bila ingin melakukan perjalanan atau petualangan ke suatu daerah di tanah air atau ke luar negeri, salah satu moda transportasi yang biasa digunakan adalah pesawat. Baik itu antar kota besar maupun ke pedalaman. Selain lebih peraktis dan hemat waktu, bisa jadi pesawat lebih murah dibandingkan moda transportasi lain.

Namun penggunaan transportasi ini tergantung beberapa faktor seperti, frekuensi penerbangan, jadwal penerbangan, dan jumlah barang bawaan kita.



Kalau kita hendak menggunakan jasa pesawat terbang selama perjalanan kita, pastikan kita tahu maskapai apa saja yang melayani penerbangan dari dan ke, jadwal terbang, harga tiket dan berapa maksimal berat barang bawaan yang diperkenankan dimasukan dalam bagasi. Kita juga harus buat plan B, bila rute kembali tidak ada pesawat atau full book, kita harus kemana dulu, apakah tetap naik pesawat, atau jalan darat kemudian lanjut naik pesawat, dan apakah uang kita cukup untuk tiket, akomodasi dan transportasi dalam keadaan darurat (plan B).

Persiapkan juga itinerary perjalanan kita dengan baik dan rapi, kita harus tahu persis kapan kita berangkat dan kapan kita pulang, pastikan itu dan kemudian booking tiket pesawat untuk pergi dan pulang. Karena kalau kita pesan tike berangkat saja (one way ticket), bisa jadi kita akan kesulitan untuk dapat tiket pulang karena full book atau harga tiket pulang sudah melambung tinggi L

Bila kita memesan tiket pulang. Pastikan bila sampai di tujuan untuk melaporkan tiket pulang kita ke kantor maskapai atau agen tiket terdekat. Ini untuk memastikan tiket dalam status ok dan ada seat untuk kita. Jangan sampai disaat hari keberangkatan, karena belum melapor, status kita tidak ok dan kita tidak bisa berangkat pada hari itu. Demikian pula bila ada perubahan jadwal kepulangan kita, lapor jauh hari sebelumnya, untuk merubah jadwal kepulangan kita.

Bepergian dengan pesawat identik dengan kepraktisan. Bawa barang bawaan seperlunya, jangan berlebih dan berat. Kecuali memang barang yang dibawa tidak bisa dikurangi dan wajib dibawa, tidak bisa di tinggalkan, tinggal siapkan saja uang banyak untuk kelebihan bagasi.

Pilah mana barang yang masuk bagasi dan yang mana masuk ke kabin. Ransel atau tas yang akan masuk kabin tidak boleh terlalu besar dan berat, beberapa maskapai dan bandara menerapkan aturan volume dan berat barang bawaan yang ketat ketika masuk kabin. Tas yang besar juga menyulitkan kita ketika akan ditaruh di tempat barang di kabin yg letaknya di atas kursi penumpang yang volumenya tidak terlalu lebar.

Pastikan barang bawaan yang masuk kabin didalamnya tidak ada benda tajam, korek api dan segala benda yang dilarang lainnya. Bagi hobi photography kadang tripod tidak boleh masuk kabin. Maka bila akan dimasukan bagasi, pastikan tripod masukan dalam kardus dan minta stiker barang pecah belah. Setelah itu berdoa tripod utuh sampai tujuan. Dari pengalaman ke Tanzania, tripond video yang di masukan dalam pipa paralon yang lebih keras dari kardus, sampai ditepat tujuan pecah, tapi tripod utuh.

Beberapa peralatan kecantikan berupa gas dalam tabung , seperti parfum dan deodorant lebih baik masukan dalam bagasi. Di beberapa bandara, kadang barang ini juga tidak lolos dan diminta ditinggalkan. Sayang kan parfum mahal harus ditinggal, jadi bawa peralatan kecantikan yang praktis dan tidak akan merepotkan kita kelak.

Seluruh peralatan elektronik seperti walkman, camera, hp, charger, tv monitor, lap top, dvd player dan sebagainya bawa ke kabin dan awasi barang ini baik-baik. Jangan masukan peralatan elektronik dalam ransel, tas, atau traveling bag ke bagasi pesawat, walau dalam keadaan terkunci sekalipun bisa hilang L

Kunci, gembok dan kasih kabel tis semua tas atau ransel yang masuk bagasi. Selain lebih aman bembol juga mencegah retseleting terbuka sendiri dan barang bawaan tumpah dan hilang. Jangan masukan benda apapun ke dalam kantong-kantong kecil yang ada di luar tas atau ransel. Karena ketika barang-barang ini dinaikan dan diturunkan, bisa jadi barang dalam kantong jatuh dan hilang.

Jangan bawa barang tentengan banyak ke bagasi, maksimal 2 tas cukup, satu besar, satu ransel/tas tangan isi dompet, hp, kamera, barang bacaan atau lainnya. Banyaknya tentengan selain merepotkan bisa jadi tercecer atau tertinggal karena lupa. Taruh dokumen penting dalam satu dompet atau tas kecil seperti tiket, KTP, paspor, kode booking, bookingan hotel, lembar alamat dan dokumen lainnya.

Datanglah ke bandara 2-3 jam untuk cek in, lebih dini kita datang ke bandara semakin baik. Siapa tahu ada teman atau barang yang ketinggalan di hotel atau mau peking ulang. Atau lupa beli oleh-oleh. Kita punya waktu banyak untuk membereskan semua, apalagi bila barang bawaan banyak.

Beberapa bandara terutama di luar negeri, sangat ketat mengawasi keluar masuk penumpang, mereka meminta kita masuk dalam x ray untuk memastikan penumpang tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Beberapa x ray sangat sensitif, akan berbunyi bila kena ada logam di badan kita, sekecil apapun dan kita diminta melepas barang logam dari badan kita dan diminta masuk lorong x ray kembali, terus begitu hingga sama sekali tidak berbunyi.

Kadang kita disuruh melepas ikat pinggang, kaca mata, kalung, gelang dan barang logam lainnya di badan kita. Sangat sepele namun bisa jadi mengesalkan. Dari pada bete, lebih baik kalau bepergian kita tidak membawa barang gelang, kalung, ikat pinggang dan sepatu yg ada unsur logamnya. Atau masukan semua dalam tas bawaan kita. Daripada disuruh lepas, masukan dalam keranjang, terus ada yang kececer atau kelupaan….benar-benar membuat bete kan.

Bila kita akan bepergian ke suatu negara, alangkah baiknya bila kita mencari banyak informasi mengenai negara yang akan kita tuju, mengenai budayanya, adat istiadatnya, kebiasaan sehari-hari, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan sebagainya. Ada beberapa negara mewajibkan wisatawan di vaksin dahulu sebelum masuk ke negara tersebut, dan wajib membawa dokumen vaksin apa saja yang sudah dilakukan.

Seperti kalau kita ke nagara-negara di Africa sana, kita wajib di vaksin Hepatitis, Yellow Fever dan vaksin TCD (Typhus, Colera, Disentri). Lebih baik kita ikutin aturan ini daripada di negara yang kita kunjungi kita di karantina dan di suruh di vaksin dulu di negara tersebut.

Salah satu tempat yang memiliki sarana lengkap untuk vaksin adalah di Dinas Kesehatan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka sangat berpengalaman dan tahu banyak harus di vaksin apa bila datang ke negara lain. Mereka juga mengeluarkan dokumen vaksin yang dibutuhkan. Atau vaksin bisa di peroleh di rumah sakit rumah sakit besar di Jakarta.

Bila ingin masuk pedalaman Papua misalnya menemui masyarakat yang tinggal di pohon (Korowai), tinggal di pegunungan (Yali Mek), di rawa-rawa (Asmat) atau pedalaman Kalimantan ke hulu sungai Bahau, Kapuas, Mahakam dan lain sebagainya maka pilihan transportasi yang bisa digunakan adalah dengan pesawat misi milik MAF atau AMA. Mereka memiliki chopper (helicopter), cesna atau caravan.

Pesawat ini secara regular melakukan penerbangan ke pedalaman untuk melayani orang sakit, gereja atau membawa kebutuhan pokok. Kita bisa menggunakan jasa pesawat ini dengan mencarternya, tapi harus booking jauh sebelumnya, seminggu hingga satu bulan. Pesawat ini biasanya dicarter untuk drop dan jemput kita.

Yang perlu diperhatikan adalah kita tidak bisa membawa barang banyak. Misalnya peswat cesna hanya mampu mengangkut 5 penumpang termasuk pilot, dengan berat maksimal 350kg, sudah termasuk berat badan penumpang.
Setelah semua badan penumpang ditimbang, maka sisa berat untuk barang. Jadi kita benar-benar harus memilah mana yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggal.
Selamat bepergian dengan pesawat…..jangan lupa berdoa.

Salam,

Dody Johanjaya

(Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman melakukan penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, Thailand, Timur Tengah dan Africa)

sumber : http://jejakpetualang.org