
Pada bagian prolognya, si pemilikblog manyatakan :
"Tulisan ini berasal dari sebuah milist, shg sudah tidak jelas lagisiapa penulisnya (jika ada yang merasa menulis ini saya minta ijin untukdipublish disini. namun yang jelas tulisan ini sangat layak untuk diketahui" (http://hanif-pesawat.blogspot.com/)
sayapun mencoba mencari tahu asalmuasal tulisan tersebut -dengan kembali browsing di google tentunya-, namun saya tidakjuga mendapatkan sumber asli dari tulisan tersebut, yang saya dapatkan bahwalumayan banyak blog dan member suatu forum yang memposting tulisan ini tanpamenyebutkan darimana mereka mengambil tulisan ini.
Adapun tulisan yang saya maksudadalah :
--------
Saya sedih mendengar terbakarnyapesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusanJakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto.
Kejadian itu sungguh menyayathati dan perasaan. Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang keBatam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disampingsaya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihatmarah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salahsatu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orangini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakantugasnya.
Langsung saya tanya kenapatiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalahmanager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khususmesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati,setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka handphonedi dalam ruangan mesin turbin.
Orang Jerman ini menjelaskanbahwa apabila frekuensi handphone dengan mesin turbin ini kebetulan sama dansinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatallagi berakibat turbin bisa langsung mati.
Cerita ini langsung saya kaitkandengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawattiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibathandphone penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang seringbepergian dengan pesawat. (KOMPAS)
Buat yang belum tahu, kenapatidak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:
Sekedar untuk informasi saja,mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawatyang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat inipenyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.
Mungkin sekedar sharing saja buatkita semua yang memiliki dan menggunakan handphone atau apapunistilahnya. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (AviationSafety Reporting System) bahwa handphone mempunyai kontributor yangbesar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawatterbang yang terjadi akibatkan oleh handphone. Mungkin informasi dibawah inidapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawatterbang.
Contoh kasusnya antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomorpenerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss.Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidikmenemukan bukti adanya gangguan sinyal handphone terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat Slovenia Air dalampenerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm dikokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah handphone di dalam dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistemnavigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tibamiring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang"final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CDplayer, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
Seperti kita tahu di Indonesia?Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyibeberapa handphone yang baru saja diaktifkan.
Para "pelanggar hukum"itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpanglain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.
Dapat dimaklumi, mereka padaumumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan handphone , disamping jugabelum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnyaterhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah handphone harusdimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalampesawat.
Berikut merupakan bentukganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng ,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHFOmnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguanfrekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudiotomatis, Semua gangguan di atas diakibatkan oleh handphone, sedangkan gangguanlainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & gameGangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semuainformasi diatas adalah bersumber dari ASRS.
Dengan melihat daftar gangguandiatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapiketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukupbesar akibat penggunaan handphone.
Kebisingan pada headset parapenerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapatmenerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.
Untuk diketahui, handphone tidakhanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenagalistrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah handphone dapatmenjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000>kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (DiJakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligusterjangkau oleh sebuah handphone aktif di pesawat terbang yang sedang bergerakdi atas Jakarta).(Varis/ pertamina)
Sebagai mahluk modern, sebaiknyakita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kitamalu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain,melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?
Sekiranya bila kita naik pesawat,bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki handphone. Semua orangtahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demikeselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlahmengaktifkan handphone selama di dalam pesawat terbang.
Semoga suatu hari rakyat kitabisa sedikit lebih pintar.
-----
Demikianlah tulisan yang sayamaksud, mudah-mudahan ada ilmu yang bisa diambil meskipun jalur periwayatanberita ini agak sedikit simpangsiur. Namun setidaknya, kaidah “mencegahmafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripada mengambil maslahat (kebaikan)”bisa kita terapkan pada kasus ini, wallau a’lam.
Di kutip dari :http://hanif-pesawat.blogspot.com/ dengan sedikit koreksi.
Ya harusnya ada alat deteksi sinyal HP, selama ada sinyal HP di pesawat sudah ada dan tahu siapa yg bawa hp, jadi disuruh turun saja itu orang hehehehe.
BalasHapus