Unaisah Travel

Bismillah,alhamdulillah kini telah hadir Unaisah Travel. Semogakehadiran kami dapat makin memudahkan anda dalam mendapatkan tiket pesawatsesuai dengan kebutuhan dan harapan anda.

Selengkapnya...

Terlambat 4 jam, Rp 300 Ribu

Para pengguna jasa penerbangan komersial kini dapat bernafas lega. Keselamatan jiwa dan barang bawaan penumpang akan lebih terjamin. Pemerintah menerbitan peraturan baru yang memungkinkan penumpang mengklaim dana tunai sebagai pengganti apabila penerbangan terlambat, barang bawaan rusak atau hilang, hingga pada meninggalnya penumpang akibat kecelakaan.

Selengkapnya...

Kereta Bandara Soekarno Hatta Beroperasi 2013

Kementerian Perhubungan tengah fokus membangun jalur ganda kereta yang menghubungkan langsung ke Bandara Soekarno Hatta. Kemenhub menargetkan tahun 2013 pembangunan jalur utara dan selatan selesai dibangun..

Selengkapnya...


Kamis, 02 Februari 2012

unaisah travel


Ahlan wa Sahlan,



Bismillah,alhamdulillah kini telah hadir Unaisah Travel.

Semogakehadiran kami dapat makin memudahkan anda dalam mendapatkan tiket pesawatsesuai dengan kebutuhan dan harapan anda.

Informasipemesanan tiket pesawat dapat menghubungi kami :

FB           : abu unaisah ibn safrudin
HP           : 0815.8408.6162 (call/sms)
Email/YM     : syahid_zikri@yahoo.com
PINBB        : 2582AE45

HappyTravelling ... :-)

-Unaisah Travel -

Terlambat Empat Jam Rp 300 Ribu

Sriwijaya Post - Rabu, 24 Agustus 2011 09:59 WIB


ilustrasi pesawat parkir (dok. antara)

JAKARTA, SRIPO — Para pengguna jasa penerbangan komersial kini dapat bernafas lega. Keselamatan jiwa dan barang bawaan penumpang akan lebih terjamin. Pemerintah menerbitan peraturan baru yang memungkinkan penumpang mengklaim dana tunai sebagai pengganti apabila penerbangan terlambat, barang bawaan rusak atau hilang, hingga pada meninggalnya penumpang akibat kecelakaan.

Menhub Freddy Numbery menerbitakan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang telah diteken  8 Agustus lalu.


Aturan ini akan diberlakukan selambatnya tiga bulan setelah ditandatangani menteri. “Ketentuan ini tentu harus disosialisasikan dulu ke operator dan pihak terkait,” kata Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Edward Alexander Silooy di Jakarta, Selasa (23/8).

Perusahaan maskapai penerbangan yang ceroboh akan menanggung beban pengeluaran besar.  Sebab ketentuan baru ini di antaranya mewajibkan maskapai untuk membayar ganti rugi tunai atas keterlambatan pesawat lebih dari empat jam Rp 300.000.

Untuk barang bawaan terdaftar yang hilang, disebutkan, maskapai harus menanggung sebesar Rp 200.000 per kg maksimal Rp 4 juta.

Jenis tanggung jawab maskapai agar bertanggung jawab atas kerugian terhadap enam hal pokok, yakni pertama, penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap dan luka-luka.

Kedua, hilang atau rusaknya bagasi kabin. Ketiga, hilang, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat. Keempat, hilang, musnah, atau rusaknya kargo. Kelima, keterlambatan angkutan udara, dan keenam, kerugian yang diderita pihak ketiga.

Soal tanggung jawab pemberian ganti rugi atas keterlambatan pesawat atau delay, pada pasal 10 disebutkan keterlambatan lebih dari 4 jam diberikan ganti rugi Rp 300.000 per penumpang.
Pada pasal 5 disebutkan jumlah ganti rugi terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah atau rusaknya bagasi tercatat diganti Rp 200.000 per kilogram dan paling banyak Rp 4 juta per penumpang. Selanjutnya pada pasal 7, kehilangan kargo diganti Rp100.000 per kg kepada pengirim, dan jika rusak diganti Rp 50.000 per kg.

Jika ada penumpang meninggal akibat kecelakaan pesawat komersial, keluarga korban berhak mendapat klaim asuransi sebesar Rp 1,25 miliar.

Nominal yang sama harus dibayarkan kepada korban kecelakaan pesawat udara yang mengalami cacat tetap di seluruh tubuhnya. Selain untuk penumpang, pemerintah juga mewajibkan maskapai penerbangan memberikan jaminan asuransi bagi bagasi yang hilang dan keterlambatan penerbangan.

Permenhub dengan meliputi 10 bab dan 29 pasal yang meliputi jenis tanggung jawab maskapai agar bertanggung jawab atas kerugian terhadap enam hal pokok. Yakni menyangkut penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap dan luka-luka. Kedua, hilang atau rusaknya bagasi kabin. Ketiga, hilang, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat. Keempat, hilang, musnah, atau rusaknya kargo. Kelima, keterlambatan angkutan udara, dan keenam, kerugian yang diderita oleh pihak ketiga.

Silooy menambahkan, santunan korban meninggal dan cacat tetap akibat kecelakaan pesawat udara ini sesuai dengan konvensi Montreal 1999. “Kita sebenarnya sudah ketinggalan dengan negara-negara lainnya, Singapore Airlines sudah menerapkan besaran Rp1 miliar sejak tahun 2000, mereka sudah meratifikasi,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Tengku Burhanuddin meminta agar Peraturan Menhub (Permenhub) No 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara hendaknya diberlakukan enam bulan setelah sosialisasi.

“Kami meminta aturan ini diberlakukan minimal enam bulan setelah sosialisasi untuk mempersiapkan maskapai bernegosiasi dengan perusahaan asuransi,” kata Tengku.

Seperti diberitakan, Permenhub No 77/2011 mewajibkan maskapai melaksanakan ratifikasi Montreal tahun 1999 yaitu memberikan asuransi kepada penumpang korban kecelakaan udara minimal 100.000 dolar AS.

Permenhub juga mengatur mengenai rusaknya atau kehilangan tas di bagasi, yaitu penggantian sebesar Rp 200 ribu per kg maksimal hingga Rp 4 juta. Sedangkan untuk delay, pemerintah menetapkan calon penumpang harus dapat santunan  sebesar Rp 300 ribu bila terjadi delay (keterlambatan penerbangan)  hingga empat jam.

Untuk asuransi delay ini, menurut Tengku merupakan satu-satunya kewajiban asuransi delay satu-satunya di dunia. “Ditempat lain tidak ada, hanya di Indonesia. Tetapi kenapa semuanya harus diganti dengan uang. Toh ada kewajiban maskapai misalnya harus memberi makanan dan penginapan,” jelas Tengku.

Sementara untuk bagasi juga tidak seharusnya diwajibkan, karena nilai bawaan penumpang sangat bervariasi. “Sebaiknya tidak perlu diwajibkan untuk asuransi, tetapi cukup pilihan saja bagi penumpang. Jadi misalnya ada yang membawa emas atau barang berharga bisa mengasuransikannya sendiri,” jelasnya.

Berbeda dengan Tangku, Direktur Niaga Sriwijaya Air, Toto Nursatyo menyambut baik hadirnya aturan tersebut. Menurutnya untuk gantirugi barang dan delay, pihaknya telah mengasuransikan, meski secara opsional dari penumpangnya.

“Kalau wajib tinggal dijual bersama dengan tiket,” ujarnya.
Sementara untuk tanggungjawab korban nyawa, saat ini Sriwijaya Air juga telah measuransikan bersama pesawatnya itu sendiri. “Untuk hull (badan pesawat) kita sudah asuransikan bersama penumpang. Kalau penumpang santunannya sebesar 150.000 dollar AS per penumpang,” tandasnya kepada Tribun.
(tribunnews/ewa)

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2011/08/24/terlambat-empat-jam-rp-300-ribu

Kereta Bandara Soekarno Hatta Beroperasi 2013


Marieska Harya Virdhani - Okezone
Ilustrasi Kereta Rel Listrik (dok: okezone)
Rabu, 25 Januari 2012 15:10 wib

DEPOK – Kementerian Perhubungan tengah fokus membangun jalur ganda kereta yang menghubungkan langsung ke Bandara Soekarno Hatta. Kemenhub menargetkan tahun 2013 pembangunan jalur utara dan selatan selesai dibangun.

“Kita lakukan pembangunan jalur ganda diantara stasiun Duri Tangerang, kemudian nanti juga akan diteruskan dengan Tangerang dan bandara sendiri, itu diharapkan dalam 1-2 tahun kelar, 2013 selesai target,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susatono di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Rabu (25/01/12).



Saat ini, kata Bambang, proyek tersebut sudah selesai tahap pembebasan lahan. Konstruksi akan dibuat secara pararel dan tahun 2013 sudah mulai bias beroperasi.

Jalurnya dari peta stasiun utama di Manggarai dan Sudirman dari situ ke Bukit Duri, lalu ke barat, Tangerang. “Pas di Tangerang ini yang lagi dipelajari,” tuturnya.

Pembebasan lahan seluas 5 kilometer, sebagian 3 kilometer itu dari Angkasa Pura. Bila tak ada kendala, target pembebasan lahan harus kelar tahun ini, tahun depan konstruksi pararel.

Bambang menyebutkan proyek tersebut menelan anggaran Rp 1,7 miliar dari APBN. “Alokasi dana campuran antara BUMN sama Kemenhub, ground breaking akan dilakukan Juni – Juli tahun ini,” tandasnya.

Nantinya, setiap hari, kereta yang akan melintas jedah waktunya 15 hingga 30 menit. “Akan ada dua kereta yakni commuter line dan ekspres, commuter line lewat Tangerang dan Ekspres lewat pluit,” paparnya.

Sumber http://news.okezone.com/read/2012/01/25/338/563206/kereta-bandara-soekarno-hatta-beroperasi-2013

Rabu, 01 Februari 2012

Manusia Virtual Gantikan Pegawai Bandara


INILAH.COM, Jakarta – Agen penerbangan ‘virtual’ mulai menyapa para penumpang di bandara Prancis. Hal ini guna menggantikan tenaga kerja manusia yang tak bisa selalu tersenyum.

Pegawai ‘virtual’ ini dipertaruhkan untuk menggantikan manusia yang tak selalu bisa tersenyum dan butuh istirahat. Proyek awal berlangsung di bandara Orly Prancis mulai bulan lalu. Sejauh ini, proyek ini berhasil menghibur para pelancong dan membuat mereka terkejut.

Begitu meyakinkannya, seringkali ada orang yang mencoba menyentuh dan berbicara dengan gambar video yang menyapa mereka dan mengarahkan mereka ke gerbang penerbangan.

Gambar yang muncul muncul begitu saja ketika agen penerbangan (manusia nyata) menekan tombol untuk memberi sinyal penerbangan akan dimulai. Pegawai ‘virtual’ ini sebenarnya diproyeksikan ke siluet dengan bentuk manusia yang terbuat dari plexiglass.

Sebanyak tiga agen bandara nyata difilmkan di studio untuk menciptakan ilusi yang diharapkan akan lebih menarik dan mudah bagi penumpang memahami mereka dibanding layar terminal elektronik tradisional.

“Selamat pagi! Silahkan pergi ke gerbang boarding. Bandara Paris mengucapkan selamat bepergian,” kata gambar yang muncul sementara nama tujuan berkedip di depannya. Otorita bandara AdP menjadi pelopor ide ‘hologram 2-D’ ini di awal tahun.

Hal ini menjadi cara yang cukup menguras pikiran saat akan memodernisasi Hall 40, salah satu dari lusinan gerbang boarding di bandara kedua Paris, di selatan ibukota. Direktur operasional bandara Didier Leroy mengatakan, “Anak-anak menyukainya. Mereka tertarik dan mencoba bermain dengannya,” katanya.

Namun, ada pula sedikit pihak yang menganggapnya tak berguna atau hanya sebuah alat, lanutnya. Teknologi di balik gambar ini dikembangkan agensi pemasaran audiovisual Paris, L'Oeil du Chat.

Agen maya serupa juga bisa ditemui di bandara London dan Manchester sejak awal tahun ini. Hall 40 melayani 30-40 penerbangan tiap harinya, ujar Leroy. Sekitar satu juta penumpang per tahun melewatinya, terutama pada perjalanan ke selatan Prancis dan Corsica.

Pihak bandara memutuskan membuat ‘laboratorium’ pengujian cara baru guna mengorganisir gerbang boardingnya. Gerbang boarding di bandara ini mengalami perombakan besar-besaran musim semi ini untuk menciptakan 40% ruang yang lebih besar dan 20% kursi yang lebih banyak sehingga dapat menampung 400 penumpang.

Saat penumpang naik pesawat ke Bastia di Corsica, anak lima tahun mendekati hologram dan mengucapkan, “Halo!”. Gambar pra-rekaman itu pun tersenyum, berkedip, melipat tangannya, melirik ke kiri namun tak mengatakan apa-apa.

Leroy mengatakan, percobaan bandara dengan realitas virtual ini akan dievaluasi pada akhir tahun. Setelahnya, bisa diperluas untuk ruang boarding lain di Orly atau yang lebih besar, yakni di Charles de Gaulle Paris.

Sayangnya, tak semua penumpang memberi tanggapan serupa anak kecil tersebut. “Pegawai virtual ini menyeramkan. Matanya tampak seolah mengikuti Anda,” ujar pilot Air France Cedric Olivier (32).

Pada penumpang lain, mereka bergegas melewati hologram itu bahkan nyaris tak meliriknya sama sekali karena lebih mementingkan naik pesawat dibanding menemukan ruang menunggu. [mdr]

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1770248/manusia-virtual-gantikan-pegawai-bandara

Shalat di atas Pesawat dan Jarak Safar


Tanya: Bagaimana cara shalat di atas pesawat? Berapa jarak safar yang dengannya dibolehkan mengqashar shalat dan meninggalkan puasa?

Jawab:

Al-Imam Al-Albani tmenjawab, “Safar itu dimulai dari keluarnya seseorang dari negeri/daerahnya, terhitung dari batas daerahnya. Tentang shalat di atas pesawat, orang yang biasa naik pesawat di zaman sekarang ini akan menyaksikan bahwa pesawat memiliki kelebihan dari sisi kenyamanan di mana penumpangnya tidak merasa sedang terbang di antara langit dan bumi.



Beda halnya dengan kapal laut, di mana terkadang memberikan goncangan kepada penumpangnya, lebih besar daripada goncangan pesawat. Karena itu orang yang mengendarai pesawat, bila memang pesawatnya besar, luas dan lapang, ia akan mendapati tempat kosong yang di situ ia bisa berdiri dan duduk saat mengerjakan shalat.

Inilah yang wajib berdasarkan kaidah yang telah lewat penyebutannya:

اتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian.”

Termasuk kewajiban yang harus diperhatikan oleh orang yang ingin shalat di atas pesawat adalah memerhatikan pada awal shalatnya di mana arah kiblat, bila memang memungkinkan untuk mengetahuinya, kemudian ia shalat menghadap kiblat tersebut. Setelah itu tidak menjadi masalah pesawatnya menghadap ke mana saja, mengarah ke kiri atau kanan. Ia tetap melanjutkan shalatnya sesuai dengan arah awal ia menghadap (walaupun ternyata tidak lagi menghadap kiblat karena arah pesawat telah berubah, pent.)

Yang penting, ada dua perkara yang harus diperhatikan oleh penumpang pesawat, penumpang kapal, atau penunggang hewan.

Pertama: Bila mampu untuk berdiri dan duduk dalam shalat, hendaklah ia melakukannya. Bila memungkinkan baginya untuk turun dari kendaraannya seperti orang yang mengendarai mobil, hendaknya ia turun dan shalat sebagaimana biasanya.

Kedua: Ia memulai shalatnya di atas kendaraan yang ditumpanginya dengan menghadap kiblat, setelah itu tidak menjadi masalah bila mobil, pesawat, atau kapal yang ditumpanginya, ataupun hewan (yang ditungganginya) itu bergerak sehingga arah kiblat berpindah. Kecuali bila memungkinkan baginya untuk turun dari kendaraannya, maka ia shalat seperti biasanya.

Tentang safar, tidak ada batasan jarak tertentu dengan ukuran kilometer atau marahil. Karena ketika Allah l menyebutkan safar dalam Al-Qur`an berkaitan dengan qashar shalat ataupun kebolehan berbuka (tidak puasa) di bulan Ramadhan, Allah l menyebutkan safar secara mutlak, tanpa menetapkan batasannya. Bisa kita lihat hal ini dalam firman-Nya:

“Apabila kalian melakukan perjalanan di muka bumi (safar) maka tidak ada dosa atas kalian untuk kalian mengqashar shalat.” (An-Nisa`: 101)

Lafadz: merupakan ungkapan dari safar, di mana Allah l menyebutkannya secara mutlak (tanpa pembatasan ini dan itu…, pent.)

Demikian pula dalam firman-Nya:

“Siapa di antara kalian yang sakit atau dalam keadaan safar, maka (ia boleh meninggalkan puasa) dengan menggantinya pada hari-hari yang lain.” (Al-Baqarah: 184)

Dengan demikian yang benar dari pendapat yang ada di kalangan ulama tentang pembatasan jarak safar adalah tidak ada batasannya. Setiap itu disebut safar, menurut kebiasaan (‘urf) dan menurut pengertian syar’i, berarti itulah safar, baik jaraknya jauh ataupun dekat. Perjalanan tersebut safar menurut kebiasaan yang dikenali di tengah manusia. Dari sisi syar’i memang orang yang menempuhnya bertujuan untuk safar. Karena terkadang kita dapati ada orang yang menempuh jarak jauh bukan untuk safar, seperti kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t, “Terkadang seseorang keluar dari negerinya untuk berburu. Lalu ia tidak mendapatkan buruannya hingga ia terus berjalan mencari-cari sampai akhirnya ia tiba di tempat yang sangat jauh. Ternyata di akhir pencariannya ia telah menempuh jarak yang panjang, ratusan kilometer. Kita menganggap orang ini bukanlah musafir, padahal bila orang yang keluar berniat safar dengan jarak yang kurang daripada yang telah ditempuhnya telah teranggap musafir. Tapi pemburu ini keluar dari negerinya bukan bertujuan safar sehingga ia bukanlah musafir. Berarti yang namanya safar harus menurut ‘urf (adat masyarakat) dan sesuai pengertian syar’i. (Al-Hawi min Fatawa Asy-Syaikh Al-Albani,  hal. 227)

Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 040

sumber asysyariah.com/shalat-di-atas-pesawat-dan-jarak-safar.html

Selasa, 31 Januari 2012

Tips Nyaman Naik Pesawat


Biar perjalanan anda menggunakan pesawat makin nyaman, yuk kita lihat apa saja sih yang sebaiknya dilakukan ketika mau naik pesawat?
  • Untuk penerbangan domestik datang paling tidak 1,5 jam dari jadwal , jangann lupa siapkan kartu identitas dan tiket di tempat yang mudah dijangkau. Apabila pembelian tiket menggunakan kartu kredit, ada baiknya siapkan kartu kredit juga, beberapa maskapai biasanya melakukan cek.

  • Pastikan tas yang kamu bawa ke kabin pesawat (handbag) kamu memenuhi persyaratan dari airline, tidak lebih dari 7kg dan tidak membawa benda2 yang dilarang.



  • Matikan handphone, baik ketika di ruang tunggu maupun di atas pesawat. Ini yang seringkali lalai dilakukan para penumpang, akibatnya frekuensi signal telepon genggam bisa mengganggu transmisi pewasat.

  • Duduk sesuai tiket, letakkan barang bawaan di bagasi atas, bawah kursi atau tempat lain yang direkomendasikan oleh awak kabin.

  • Duduk dengan nyaman dan kenakan sabuk pengaman, terutama ketika take off dan landed. Jika bingung, ikuti instruksi sesuai yang diperagakan atau tanyakan pada awak kabin.

  • Mengunyah permen karet saat take off bisa membantu mengatasi rasa sakit di telinga akibat perbedaan tekanan lho! 
  • Atau tutup hidung dan mulut, lalu meniup udara keluar dari telinga. Untuk penerbangan internasional dalam waktu lama biasanya diberikan earphone selama perjalanan. 

  • Jika penerbangan lebih dari 3jam, ada baiknya bebaskan kaki dari sepatu dan istirahatkan badan. Cobalah untuk relaks dan tidur jika memungkinkan. 

  • Tak perlu terburu-buru keluar dari pesawat begitu pesawat mendarat, toh pesawat tak akan membawa anda terbang lagi bukan? 

  • Pastikan semua barang bawaan tidak ada yang tertinggal di pesawat ketika turun, salah satu alasan tidak boleh buru-buru 


Sumber : http://www.indo-ict.com dengan sedikit koreksi

PENGARUH SINYAL HANDPHONE TERHADAP PESAWAT TERBANG


Ketika sedang asyik browsing disitus Google.com demi mendapatkan bahan tulisan yang menarik untuk saya postingdiblog ini, saya menemukan sebuah tulisan menarik, yang disajikan di sebuahblog yang memfokuskan diri di bidang penerbangan dan segala pernak-perniknya.

Pada bagian prolognya, si pemilikblog manyatakan :

"Tulisan ini berasal dari sebuah milist, shg sudah tidak jelas lagisiapa penulisnya (jika ada yang merasa menulis ini saya minta ijin untukdipublish disini. namun yang jelas tulisan ini sangat layak untuk diketahui" (http://hanif-pesawat.blogspot.com/)


sayapun mencoba mencari tahu asalmuasal tulisan tersebut -dengan kembali browsing di google tentunya-, namun saya tidakjuga mendapatkan sumber asli dari tulisan tersebut, yang saya dapatkan bahwalumayan banyak blog dan member suatu forum yang memposting tulisan ini tanpamenyebutkan darimana mereka mengambil tulisan ini.

Adapun tulisan yang saya maksudadalah :

--------

Saya sedih mendengar terbakarnyapesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusanJakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto.

Kejadian itu sungguh menyayathati dan perasaan. Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang keBatam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disampingsaya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihatmarah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salahsatu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orangini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakantugasnya.

Langsung saya tanya kenapatiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalahmanager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khususmesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati,setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka handphonedi dalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskanbahwa apabila frekuensi handphone dengan mesin turbin ini kebetulan sama dansinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatallagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Cerita ini langsung saya kaitkandengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawattiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibathandphone penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang seringbepergian dengan pesawat. (KOMPAS)

Buat yang belum tahu, kenapatidak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:

Sekedar untuk informasi saja,mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawatyang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat inipenyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin sekedar sharing saja buatkita semua yang memiliki dan menggunakan handphone atau apapunistilahnya. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (AviationSafety Reporting System) bahwa handphone mempunyai kontributor yangbesar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawatterbang yang terjadi akibatkan oleh handphone. Mungkin informasi dibawah inidapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawatterbang.

Contoh kasusnya antara lain:

Pesawat Crossair dengan nomorpenerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss.Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidikmenemukan bukti adanya gangguan sinyal handphone  terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalampenerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm dikokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah handphone  di dalam  dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistemnavigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tibamiring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang"final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CDplayer, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Seperti kita tahu di Indonesia?Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyibeberapa  handphone  yang baru saja diaktifkan. 

Para "pelanggar hukum"itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpanglain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.

Dapat dimaklumi, mereka padaumumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan handphone , disamping jugabelum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnyaterhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah handphone  harusdimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalampesawat.

Berikut merupakan bentukganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng ,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHFOmnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguanfrekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudiotomatis, Semua gangguan di atas diakibatkan oleh handphone, sedangkan gangguanlainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & gameGangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semuainformasi diatas adalah bersumber dari ASRS.

Dengan melihat daftar gangguandiatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapiketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukupbesar akibat penggunaan handphone.

Kebisingan pada headset parapenerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapatmenerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, handphone tidakhanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenagalistrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah handphone dapatmenjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000>kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (DiJakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligusterjangkau oleh sebuah handphone aktif di pesawat terbang yang sedang bergerakdi atas Jakarta).(Varis/ pertamina)

Sebagai mahluk modern, sebaiknyakita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kitamalu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain,melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?

Sekiranya bila kita naik pesawat,bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki handphone. Semua orangtahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demikeselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlahmengaktifkan handphone selama di dalam pesawat terbang.

Semoga suatu hari rakyat kitabisa sedikit lebih pintar.

-----

Demikianlah tulisan yang sayamaksud, mudah-mudahan ada ilmu yang bisa diambil meskipun jalur periwayatanberita ini agak sedikit simpangsiur. Namun setidaknya, kaidah “mencegahmafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripada mengambil maslahat (kebaikan)”bisa kita terapkan pada kasus ini, wallau a’lam.

Di kutip dari :http://hanif-pesawat.blogspot.com/ dengan sedikit koreksi.

Senin, 30 Januari 2012

E-Ticket


E-Tiket??? Apaan tuh???

Pada saat ini, mungkin kita akansering mendengar istilah yang disebut dengan E-Tiket  alias Tiket Elektronik, terutama bagi merekayang melakukan pemesanan Tiket secara On-line melalui situs maskapai maupunpemesanan Tiket melalui agen-agen tiket yang melayani pembelian tiket secaraOn-line.

Lantas, sebenarnya apa sih yangdimaksud dengan E-Tiket itu? Berikut adalah sedikit penjelasannya.


E-Ticket adalah salah bentukpelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan dalam melayani calon penumpanguntuk menggunakan pesawat-nya dalam berpergian dengan cepat dan akurat. Apabiladibanding dengan tiket biasa yang bisa terdiri sampai 4 sampai dengan 6 halamanatau tergantung dengan kondisi penumpang yang menggunakan jasa penerbangan -semakin sering transit atau chek in,  akan semakin banyak jumlah halamannya-,maka bentuk tiket dari e-tiket bisa dibilang sangat sederhana, yaitu hanyaterdiri dari selembar kertas yang mencantumkan secara lengkap mulai dari jadwalpenerbangan, tanggal, tujuan serta peraturan lainnya. Hal ini dapat pulamendukung gerakan Go-green dan gerakan Paperless yang kini sedang digalakkandalam menghadapi pemanasan global.

Selain ringkas dan mudah dalammemprosesnya, data yang tertera pada E-Tiket juga tercatat pada pusat dataelektronik di pusat data perusahaan penerbangan yang penumpang gunakan, jadidata akan valid dan akurat dengan kondisi sebenarnya. Dengan E-Tiket penumpangtidak perlu membawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang, maka penumpang bisamencetak ulang dan tidak memerlukan biaya tambahan alias gratis. Harga yangtertera sangat  jelas, tidak sepertitiket jenis lama, yang seringkali tidak terbaca tindasannya.

Dari sisi perusahaan penerbangan,adanya system E-Tiket ini juga dapat memperkecil biaya pelayanan, sehinggadapat sedikit menekan harga tiket, yang akhirnya dapat member keuntungan lagibagi para penumpangnya.

Untuk chek-in dengan e-tiket,penumpang biasanya datang ke counter chek-in dan menunjukan kode booking ataukode komfirmasi. Bahkan untuk beberapa maskapai penerbangan, tidak lagimembutuhkan kode booking, selama reservasi dapat dipastikan dengan kartuidentitas penumpang, setelah reservasi telah dikomfirmasi, penumpang dapatchek-in bagasi dan diberikan boardingpass.

E-tiket saat ini sudahdiaplikasikan pada beberapa Maskapai penerbangan, diantaranya : GarudaIndonesia, Airasia, Mandala-air, Citilink, Batavia-air juga Lion Air.

sumber : PDF artikel www.pointblue.biz dengan sedikit perubahan.

Bepergian Dengan Pesawat




Bila ingin melakukan perjalanan atau petualangan ke suatu daerah di tanah air atau ke luar negeri, salah satu moda transportasi yang biasa digunakan adalah pesawat. Baik itu antar kota besar maupun ke pedalaman. Selain lebih peraktis dan hemat waktu, bisa jadi pesawat lebih murah dibandingkan moda transportasi lain.

Namun penggunaan transportasi ini tergantung beberapa faktor seperti, frekuensi penerbangan, jadwal penerbangan, dan jumlah barang bawaan kita.



Kalau kita hendak menggunakan jasa pesawat terbang selama perjalanan kita, pastikan kita tahu maskapai apa saja yang melayani penerbangan dari dan ke, jadwal terbang, harga tiket dan berapa maksimal berat barang bawaan yang diperkenankan dimasukan dalam bagasi. Kita juga harus buat plan B, bila rute kembali tidak ada pesawat atau full book, kita harus kemana dulu, apakah tetap naik pesawat, atau jalan darat kemudian lanjut naik pesawat, dan apakah uang kita cukup untuk tiket, akomodasi dan transportasi dalam keadaan darurat (plan B).

Persiapkan juga itinerary perjalanan kita dengan baik dan rapi, kita harus tahu persis kapan kita berangkat dan kapan kita pulang, pastikan itu dan kemudian booking tiket pesawat untuk pergi dan pulang. Karena kalau kita pesan tike berangkat saja (one way ticket), bisa jadi kita akan kesulitan untuk dapat tiket pulang karena full book atau harga tiket pulang sudah melambung tinggi L

Bila kita memesan tiket pulang. Pastikan bila sampai di tujuan untuk melaporkan tiket pulang kita ke kantor maskapai atau agen tiket terdekat. Ini untuk memastikan tiket dalam status ok dan ada seat untuk kita. Jangan sampai disaat hari keberangkatan, karena belum melapor, status kita tidak ok dan kita tidak bisa berangkat pada hari itu. Demikian pula bila ada perubahan jadwal kepulangan kita, lapor jauh hari sebelumnya, untuk merubah jadwal kepulangan kita.

Bepergian dengan pesawat identik dengan kepraktisan. Bawa barang bawaan seperlunya, jangan berlebih dan berat. Kecuali memang barang yang dibawa tidak bisa dikurangi dan wajib dibawa, tidak bisa di tinggalkan, tinggal siapkan saja uang banyak untuk kelebihan bagasi.

Pilah mana barang yang masuk bagasi dan yang mana masuk ke kabin. Ransel atau tas yang akan masuk kabin tidak boleh terlalu besar dan berat, beberapa maskapai dan bandara menerapkan aturan volume dan berat barang bawaan yang ketat ketika masuk kabin. Tas yang besar juga menyulitkan kita ketika akan ditaruh di tempat barang di kabin yg letaknya di atas kursi penumpang yang volumenya tidak terlalu lebar.

Pastikan barang bawaan yang masuk kabin didalamnya tidak ada benda tajam, korek api dan segala benda yang dilarang lainnya. Bagi hobi photography kadang tripod tidak boleh masuk kabin. Maka bila akan dimasukan bagasi, pastikan tripod masukan dalam kardus dan minta stiker barang pecah belah. Setelah itu berdoa tripod utuh sampai tujuan. Dari pengalaman ke Tanzania, tripond video yang di masukan dalam pipa paralon yang lebih keras dari kardus, sampai ditepat tujuan pecah, tapi tripod utuh.

Beberapa peralatan kecantikan berupa gas dalam tabung , seperti parfum dan deodorant lebih baik masukan dalam bagasi. Di beberapa bandara, kadang barang ini juga tidak lolos dan diminta ditinggalkan. Sayang kan parfum mahal harus ditinggal, jadi bawa peralatan kecantikan yang praktis dan tidak akan merepotkan kita kelak.

Seluruh peralatan elektronik seperti walkman, camera, hp, charger, tv monitor, lap top, dvd player dan sebagainya bawa ke kabin dan awasi barang ini baik-baik. Jangan masukan peralatan elektronik dalam ransel, tas, atau traveling bag ke bagasi pesawat, walau dalam keadaan terkunci sekalipun bisa hilang L

Kunci, gembok dan kasih kabel tis semua tas atau ransel yang masuk bagasi. Selain lebih aman bembol juga mencegah retseleting terbuka sendiri dan barang bawaan tumpah dan hilang. Jangan masukan benda apapun ke dalam kantong-kantong kecil yang ada di luar tas atau ransel. Karena ketika barang-barang ini dinaikan dan diturunkan, bisa jadi barang dalam kantong jatuh dan hilang.

Jangan bawa barang tentengan banyak ke bagasi, maksimal 2 tas cukup, satu besar, satu ransel/tas tangan isi dompet, hp, kamera, barang bacaan atau lainnya. Banyaknya tentengan selain merepotkan bisa jadi tercecer atau tertinggal karena lupa. Taruh dokumen penting dalam satu dompet atau tas kecil seperti tiket, KTP, paspor, kode booking, bookingan hotel, lembar alamat dan dokumen lainnya.

Datanglah ke bandara 2-3 jam untuk cek in, lebih dini kita datang ke bandara semakin baik. Siapa tahu ada teman atau barang yang ketinggalan di hotel atau mau peking ulang. Atau lupa beli oleh-oleh. Kita punya waktu banyak untuk membereskan semua, apalagi bila barang bawaan banyak.

Beberapa bandara terutama di luar negeri, sangat ketat mengawasi keluar masuk penumpang, mereka meminta kita masuk dalam x ray untuk memastikan penumpang tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Beberapa x ray sangat sensitif, akan berbunyi bila kena ada logam di badan kita, sekecil apapun dan kita diminta melepas barang logam dari badan kita dan diminta masuk lorong x ray kembali, terus begitu hingga sama sekali tidak berbunyi.

Kadang kita disuruh melepas ikat pinggang, kaca mata, kalung, gelang dan barang logam lainnya di badan kita. Sangat sepele namun bisa jadi mengesalkan. Dari pada bete, lebih baik kalau bepergian kita tidak membawa barang gelang, kalung, ikat pinggang dan sepatu yg ada unsur logamnya. Atau masukan semua dalam tas bawaan kita. Daripada disuruh lepas, masukan dalam keranjang, terus ada yang kececer atau kelupaan….benar-benar membuat bete kan.

Bila kita akan bepergian ke suatu negara, alangkah baiknya bila kita mencari banyak informasi mengenai negara yang akan kita tuju, mengenai budayanya, adat istiadatnya, kebiasaan sehari-hari, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan sebagainya. Ada beberapa negara mewajibkan wisatawan di vaksin dahulu sebelum masuk ke negara tersebut, dan wajib membawa dokumen vaksin apa saja yang sudah dilakukan.

Seperti kalau kita ke nagara-negara di Africa sana, kita wajib di vaksin Hepatitis, Yellow Fever dan vaksin TCD (Typhus, Colera, Disentri). Lebih baik kita ikutin aturan ini daripada di negara yang kita kunjungi kita di karantina dan di suruh di vaksin dulu di negara tersebut.

Salah satu tempat yang memiliki sarana lengkap untuk vaksin adalah di Dinas Kesehatan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka sangat berpengalaman dan tahu banyak harus di vaksin apa bila datang ke negara lain. Mereka juga mengeluarkan dokumen vaksin yang dibutuhkan. Atau vaksin bisa di peroleh di rumah sakit rumah sakit besar di Jakarta.

Bila ingin masuk pedalaman Papua misalnya menemui masyarakat yang tinggal di pohon (Korowai), tinggal di pegunungan (Yali Mek), di rawa-rawa (Asmat) atau pedalaman Kalimantan ke hulu sungai Bahau, Kapuas, Mahakam dan lain sebagainya maka pilihan transportasi yang bisa digunakan adalah dengan pesawat misi milik MAF atau AMA. Mereka memiliki chopper (helicopter), cesna atau caravan.

Pesawat ini secara regular melakukan penerbangan ke pedalaman untuk melayani orang sakit, gereja atau membawa kebutuhan pokok. Kita bisa menggunakan jasa pesawat ini dengan mencarternya, tapi harus booking jauh sebelumnya, seminggu hingga satu bulan. Pesawat ini biasanya dicarter untuk drop dan jemput kita.

Yang perlu diperhatikan adalah kita tidak bisa membawa barang banyak. Misalnya peswat cesna hanya mampu mengangkut 5 penumpang termasuk pilot, dengan berat maksimal 350kg, sudah termasuk berat badan penumpang.
Setelah semua badan penumpang ditimbang, maka sisa berat untuk barang. Jadi kita benar-benar harus memilah mana yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggal.
Selamat bepergian dengan pesawat…..jangan lupa berdoa.

Salam,

Dody Johanjaya

(Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman melakukan penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, Thailand, Timur Tengah dan Africa)

sumber : http://jejakpetualang.org